Lompat ke konten
Home » Alokasi Investasi Saya Setiap Bulan

Alokasi Investasi Saya Setiap Bulan

Alokasi Investasi Setiap Bulan – Ada dua strategi investasi yang terkenal di kalangan investor efek berdasarkan penyetoran dana investasi.

Strategi pertama disebut Dollar Cost Averaging (DCA), dimana investor menyetorkan dana secara bertahap. Strategi kedua biasa disebut lumsum, dimana investor menyetorkan dana investasi sekaligus di awal.

Dari kedua strategi diatas, manakah yang terbaik? Tentunya ada keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Lagipula investor akan menyesuaikan strategi yang cocok berdasarkan kondisi keuangan masing-masing.

Misalnya saya yang berprofesi sebagai karyawan, yang mana pendapatan utama saya adalah dari gaji bulanan. Maka tentunya tidak bisa saya menerapkan metode lumsum.

Mengapa? Ya sebab uang saya yang akan dialokasikan untuk investasi saya dapatkan dari menyisihkan gaji bulanan. Maka cocoknya saya menyetor sedikit-sedikit setiap bulan.

Baca juga: Cara Mendapatkan Laporan Keuangan Saham yang Valid dan Update

Tips Konsisten Investasi Setiap Bulan

Jika Anda sama seperti saya, menyisikan dana investasi dari penghasilan bulanan, maka Anda harus berusaha sebaik mungkin agar investasi Anda maksimal. Maksimal artinya rutin, konsisten, dan sebisa mungkin jumlahnya bertambah seiring waktu.

Ini beberapa tips dari saya agar Anda bisa konsisten investasi setiap bulan.

1. Hidup Hemat

Menurut saya kunci perbaikan keuangan adalah hidup hemat. Sebesar apapun penghasilan Anda setiap bulan, namun jika Anda tidak pandai berhemat maka rencana investasi Anda akan sulit bertumbuh.

Anda harus selalu berusaha untuk menekan pengeluaran. Salah satu tipsnya adalah dengan mencatat setiap pengeluaran dan mengevaluasinya setiap bulan.

2. Mencari Income Tambahan

Tips kedua agar bisa konsisten investasi setiap bulan adalah meningkatkan penghasilan. Semakin besar penghasilan Anda, semakin besar pula Anda bisa berinvestasi setiap bulan.

Bagaimana cara meningkatkan penghasilan? Cara paling bagus adalah kreatif mencari sumber penghasilan tambahan. Jika Anda sudah punya penghasilan tetap, misalnya gaji, maka cari tambahan dari sumber lain dengan memanfaatkan waktu luang diluar pekerjaan tetap.

Saya menyukai teori Cashflow Quadrant dari Robert T Kiyosaki, bahwa sumber penghasilan itu bisa datang dari 4 sumber. Pelajari teori tersebut lalu cari tahu peluang potensi penghasilan tambahan Anda.

3. Memahami Cara Kerja Investasi

Saya selalu menyarankan kepada semua rekan investor, terutama yang baru memulai, untuk banyak belajar. Pahami cara kerja investasi yang Anda pilih dengan sangat baik sebelum mencemplungkan diri.

Belum ada satu pun investor yang sukses secara konsisten hanya dengan ikut-ikutan pada pendapat orang lain. Investor yang baik baham betul langkah yang akan dia ambil.

Dengan memahami cara kerja investasi yang Anda jalani, Anda akan lebih yakin pada potensi keuntungan Anda. Jika Anda yakin pada potensinya, maka Anda akan bersemangat untuk konsisten menambah nilai investasi Anda hari demi hari.

4. Mulai Segera

Jika Anda merasa sudah cukup paham dan mampu untuk berinvestasi, maka mulailah segera. Keuntungan berinvestasi sangat lekat kaitannya dengan jangka waktu.

Mengapa? Karena pada umumnya investasi yang sehat selalu bertumbuh seiring dengan waktu. Maka semakin cepat Anda memulai, semakin bagus.

Alokasi Investasi Saya Setiap Bulan

Kita masuk ke ranah pribadi nih. Begaimana perencaanaan alokasi investasi saya setiap bulan? Saya memilih intrumen investasi apa saja?

Well, sebelumnya saya beritahu bahwa saya adalah tipe orang yang menganut gaya frugal living alias selalu berusaha hidup se-sederhana mungkin. Saya masih berada pada umur produktif, jadi saya merasa bukan saatnya untuk berleha-leha.

Setiap bulan, saya menyisihkan paling sedikit 50% dari penghasilan tetap saya untuk investasi. Jika Ada penghasilan tambahan diluar penghasilan tetap, maka 50% juga langsung masuk ke dana investasi.

Nah, dari 50% penghasilan saya tersebut, saya bagi kedalam beberapa instrumen investasi berikut ini.

1. Reksadana Pendapatan Tetap

Pada mulanya, saya berinvestasi reksadana untuk tiga target: dana pensiun, dana darurat, dan tabungan sekolah anak. Dana pensiun dan dana darurat saya tempatkan di RDPT, sedangkan tabungan anak sata tempatkan di reksadana saham.

Belakangan, saya melihat investasi saya di reksadana saham tidak sesuai target. Jadi, dana dari reksadana saham saya tarik dan saya pindahkan ke pasar saham.

Nah, tersisa dana pensiun dan dana darurat yang keduanya berada di RDPT. Adapun RDPT yang saya pilih saat ini adalah Sucorinvest Stable Fund. Alokasi bulanan saya untuk RDPT ini adalah 30%.

2. Saham

Sebagian besar investasi saya berada di pasar saham dengan alokasi bulanan sekitar 60%. Di pasar saham, porsi 60% tadi saya bagi menjadi dua yaitu:

  1. Saham Investasi – 50%
  2. Saham Trading – 10%

Yang pertama, saya menyebutnya sebagai saham investasi atau saham yang betul-betul untuk investasi dan bukan trading. Artinya saya membeli saham-saham yang akan saya miliki dalam jangka panjang. Untuk bagian investing stock ini saya mengikuti kaidah value investing seperti yang sering saya bahas di blog ini.

Alokasi bulanan saya untuk saham ini sekitar 50%. Anda bisa melihat saham-saham investasi saya di bagian Portofolio blog ini.

Yang kedua, saya juga mengalokasikan dana bulanan untuk menambah bobot untuk saham trading. Jumlahnya kecil saja, sekitar 10%. Saham trading ini saya maksudkan untuk mendapatkan keuntungan dari jual beli saham jangka pendek.

Mengapa saya tetap trading juga? Mengapa tidak jadi value investor saja? Simak ulasannya disini.

Well, jadi apakah satiap bulan saya pasti beli saham? Tidak juga. Jika sedang tidak ada yang menarik menurut saya, maka saya hanya wait and see saja. Tapi jatah alokasi dana tetap saya tambahkan ke RDN.

3. Emas

Selain berinvestasi di produk-produk pasar modal, saya juga rutin membeli emas sebesar 10% dari alokasi investasi bulanan saya. Meski investasi emas sangat lambat return nya, namun sejauh ini masih menjadi komoditi yang harganya stabil meski diterjang badai krisis dan pandemi sekalipun.

Investasi emas saya lakukan secara online melalui Tabungan Emas Antam. Anda bisa membaca ulasan saya tentang investasi emas disini.

Baca juga: Reksadana Terbaik Pilihan Saya

Penutup

Itulah alokasi investasi saya setiap bulan beserta tips-tips agar investasi menjadi lebih maksimal. Sekali lagi, investasi maksimal yang saya maksudkan adalah rutin, konsisten, dan jumlahnya terus bertumbuh.

Ringkasannya, RDPT 30%, RDN saham investasi 50%, RDN saham trading 10%, dan emas 10%. Alokasi ini bisa saja berubah sewaktu-waktu. Tentunya berdasarkan pada upgrade pengetahuan saya dan kondisi dunia investasi.

Well, rekan-rekan investor, bagaimana pembagian alokasi investasi Anda? Jika berkenan, bagikan di kolom komentar ya.

Happy investing!  

DiskusiBatalkan balasan

error: Content is protected !!
Exit mobile version