Menghitung dana pensiun penting dilakukan sebab setiap orang memimpikan bisa pensiun dengan dana pensiun yang cukup. Dengan demikian ia bisa melanjutkan hidup dengan tenang, tanpa harus bekerja lagi setiap hari. Istilah kerennya adalah financial freedom atau bebas finansial.
Siapa yang tidak ingin segera pensiun dengan uang yang tidak habis-habis? Coba sampaikan di kolom komentar kalau ada orangnya ya. Hehe
Sekarang pertanyaannya, berapa dana pensiun yang kita butuhkan untuk bisa pensiun dengan status bebas finansial?
Baca juga: Alokasi Investasi Saya Setiap Bulan
Daftar Isi
Memahami Kebutuhan Dana Pensiun
Berbicara tentang bebas finansial sangat erat kaitannya dengan pasif income alias pendapatan yang bisa didapatkan meski tanpa bekerja secara langsung. Hanya dengan pasif income yang cukup kita bisa pensiun dengan kondisi bebas finansial.
Pasif income didapatkan dengan berinvestasi. Dengan menjadi investor, kita bisa mendapatkan pasif income dari investasi kita tanpa perlu terlibat langsung menjalankan usaha sehari-hari.
Jadi, untuk merencanakan pensiun dengan kondisi bebas finansial, ada beberapa hal yang harus kita sepakati:
- Saat pensiun, kita harus memiliki sejumlah uang yang di sebut dana pensiun.
- Dana pensiun tersebut harus di investasikan ke dalam instrumen investasi yang dapat memberikan return investasi secara konsisten.
- Dana tersebut yang akan kita tarik sekian persen setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan hidup kita.
- Pokok dari dana tersebut tidak boleh berkurang setidak-tidaknya sampai kita meninggal dunia.
Poin-poin di atas adalah kunci dalam merencanakan bebas finansial setelah pensiun. Nah, kini muncul pertanyaan yang lebih spesifik: berapa dana pensiun yang kita butuhkan untuk bisa pensiun dengan bebas finansial?
Mengenal The 4 % Rule
Cara menghitung dana pensiun yang paling populer di dunia adalah dengan metode The 4 % Rule. 4 % adalah angka yang menunjukkan berapa persen kita boleh menarik dana pensiun kita setiap tahun agar dana pokoknya tidak berkurang.
Dari mana angka 4% ini didapatkan?
Pada 1994, seorang financial advisor di AS bernama Bill Bengen membuat penelitian yang terbit dalam Journal of Financial Planning.
Dalam penelitiannya, Bengen menemukan bahwa secara historis, pada waktu itu, Anda dapat mengambil 4% setiap tahun dari portofolio investasi Anda yang terdiri dari 50/50 saham AS dan obligasi pemerintah berkapitalisasi besar, dan uang dalam portofolio Anda itu tidak akan habis selama 30 tahun.
Misalnya begini. Jika Anda tinggal di AS saat itu dan Anda punya dana pensiun sebesar 1 milyar yang di simpan dalam investasi berupa 50/50 saham AS dan obligasi, dan Anda setiap tahun mengambil 4% dari dana tersebut yaitu sebesar 40 juta, maka dana Anda dalam investasi tersebut tidak akan habis selama 30 tahun kedepan.
Penelitian Bengen ini kemudian menjadi populer setelah dikembangkan oleh beberapa profesor keuangan dari Trinity University. Sampai hari ini, The 4 % Rule banyak digunakan untuk menghitung dana pensiun yang dibutuhkan agar bisa bebas finansial.
Baca juga: Cara Saya Menemukan Saham Multibagger
Menghitung Dana Pensiun Saya
Untuk menghitung dana pensiun, terlebih dahaulu kita harus tahu berapa uang yang kita butuhkan setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita.
Kebutuhan hidup setiap orang berbeda-beda, makanya besar uang bulanannya pun berbeda sehingga besar dana pensiunnya pun pasti berbeda.
Untuk saya dan keluarga kecil saya, dalam beberapa tahun terakhir ini, kami membutuhkan biaya hidup bulanan sebesar Rp.6.000.000.
Artinya dalam setahun, saya membutuhkan biaya tetap sebesar:
Rp.6.000.000 x 12 bulan = Rp.72.000.000
Nah, 4% dari dana pensiun saya jumlahnya harus minimal sebesar Rp.72.000.000 sesuai dengan penelitian The 4 % Rule di atas. Rumusnya kalau di bolak balik, nampak seperti berikut:
Kebutuhan Tahunan = 4% x Dana Pensiun
Dana Pensiun = Kebutuhan Tahunan / 4%
Dana Pensiun = Kebutuhan Tahunan x 25
Dari bolak balik rumus di atas, nampak bahwa jumlah dana pensiun yang dibutuhkan sebesar 25 kali dari biaya kebutuhan tahunan.
Sekarang kembali ke kasus saya, mari kita terapkan rumus diatas:
Dana Pensiun = Rp.72.000.000 x 25
Dana Pensiun = Rp.1.800.000.000,-
Jadi, berdasarkan The 4 % Rule, dana pensiun yang saya butuhkan agar bisa pensiun dalam kondisi bebas finansial adalah sebesar 1,8 milyar rupiah.
Dengan dana pensiun sebesar itu dan saya investasikan dalam pasar modal, maka jika saya menarik 72 juta setiap tahun alias 6 juta setiap bulan, maka pokok dari dana tersebut tidak akan berkurang dalam 30 tahun.
Kekurangan The 4 % Rule
Penelitian The 4 % Rule Bill Bengen sebenarnya menurut saya cukup subjektif, alias tidak bisa di pukul rata untuk cocok kepada semua orang. Mengapa?
Ada beberapa alasan:
- Penelitian ini seperti yang saya sebutkan di awal dilakukan di AS dengan melihat kinerja historis pasar modal AS pada waktu itu. Nah, kondisi ekonomi AS dan pasar modalnya tentu berbeda dengan negara-negara lain.
- Penelitian ini dilakukan tahun 1994, yang mana itu sudah cukup lama. Perubahan ekonomi AS dan dunia global sangat cepat.
- Bill Bengen menggunakan instrumen investasi berupa saham AS dan obligasi pemerintah dengan porsi 50/50. Sementara pilihan istrumen investasi setiap orang berbeda-beda
Namun demikian, The 4 % Rule adalah referensi memperkirakan dana pensiun yang populer dan tidak ada salahnya untuk digunakan.
Baca juga: Pengalaman Investasi Emas Antam Online
Penutup
Secara pribadi, saya melihat The 4 % Rule dalam perencanaan dana pensiun ini bersifat cukup konservatif. Menurut saya, masih memungkinkan untuk menarik dana investasi setiap tahun yang lebih besar dari sekedar 4 %, namun tentunya dengan pilihan instrumen investasi yang tepat.
Jika ingin perkiraan yang lebih tepat, Anda bisa menghitung sendiri kebutuhan dana pensiun Anda berdasarkan rencana kebutuhan hidup Anda sendiri dan pertumbuhan dana investasi yang Anda pilih sendiri. Hasilnya tentu akan lebih akurat.
Well, calon manusia bebas finansial, bagaimana perencanaan dana pensiun Anda? Berapa dana yang Anda siapkan untuk bisa merdeka secara finansial tanpa perlu bekerja setiap hari lagi? Ceritakan di kolom komentar ya.
