Lompat ke konten
Home » Prospek Saham CPRO, Peluang Cuan 50%?

Prospek Saham CPRO, Peluang Cuan 50%?

prospek saham cpro

CPRO menjadi salah satu emiten yang menarik perhatian saya dalam beberapa bulan terakhir. Perusahaan ini mengalami penyegaran pemegang saham dan mulai meraih untung setelah mati suri bertahun-tahun. Bagaimana prospek CPRO kedepan? Ini pendapat saya.

Baca juga: Prospek Saham SGRO, Emiten CPO yang Cerah

Sejarah Perusahaan Emiten CPRO

CPRO adalah emiten yang mewakili perusahaan PT Central Proteina Prima Tbk. Perusahaan ini adalah  salah satu anak usaha dari grup konglomerasi asal Thailand yang dimiliki dan dikelola oleh Keluarga Jiaravanon.

Keluarga Jiaravanon, bagi yang belum tahu, adalah konglomerat pemilik perusahaan pakan ternak terbesar di dunia Charoen Pokphand (CPIN). Kisah kehebatan grup bisnis ini bisa Anda telusuri sendiri.

Sejak beroperasi secara komersil pada tahun 1980, CPRO pada mulanya adalah perusahaan yang bergerak di bidang budidaya dan penjualan udang. Pada masa jayanya, CPRO adalah salah satu exportir udang beku terbesar di Indonesia. Mungkin pada masa kini sudah bersaing ketat dengan PMMP.

prospek saham cpro

CPRO melantai di bursa pada tahun 2006 pada harga Rp 110 perlembar saham. Sahamnya dalam sekejap menjadi incaran investor, sehingga harganya melambung tinggi mencapai Rp 700-an.

Melihat prospek usahanya yang cerah, CPRO pada tahun 2007 menerbitkan obligasi yang nilainya mencapai 3 triliun. Tujuannya untuk mendapatkan dana segar yang dimaksudkan untuk mendanai ekspansi bisnis CPRO.

Saat upaya itu nampak berjalan mulus, yang di tandai dengan keuntungan usaha yang makin meningkat, tiba-tiba datanglah krisis global tahun 2008. Rupiah anjlok, dan permintaan udang dari luar negeri menurun drastis.

Alhasil, CPRO mulai mencatatkan kerugian usaha. Tahun-tahun berikutnya di lalui dengan hanya sibuk membayar utang obligasi yang nilainya tidak sedikit. Itulah mengapa sejak 2009 Anda akan mendapati saham CPRO lebih sering nongkrong di harga 50-an.

Titik Balik CPRO

Di penghujung tahun 2021 tepatnya November lalu terjadi perubahan komposisi pemegang saham di CPRO. Sebuah perusahaan bernama PT Central Pangan Prima membeli 45,15% saham CPRO.

Siapa di balik PT Central Pangan Prima ini? Jika kita telusuri, ya Keluarga Jiaravanon juga.

Jadi ceritanya, keluarga Jiaravanon yang masing-masing memegang saham di CPRO menggabungkan kepemilikan sahamnya di CPRO dibawah bendera PT Central Pangan Prima yang mana sekaligus menjadikan mereka pemilik saham terbesar.

Saham CPRO pada saat itu langsung bergerak naik. Selain karena penyegaran di komposisi pemegang sahamnya, ternyata memang sejak awal tahun 2021, CPRO sudah keluar dari zona rugi dan mulai meraup untung.

prospek saham cpro

Di laporan keuangan kuartal III 2021, CPRO sukses membukukan keuntungan 2,1 triliun, yang mana pada periode yang sama di tahun sebelumnya perusahaan masih merugi 68 milyar.

Prospek Saham CPRO

Salah satu sektor bisnis para emiten saham yang selalu menarik perhatian saya adalah sektor pakan ternak. Mengapa? Sebab saya punya usaha peternakan ayam. Hehe

Saya beritahu fakta seputar pakan ternak ya. Harga pakan ternak setiap tahun selalu naik dari hari ke hari!

Hal yang aneh adalah begini. Saat menjelang hari-hari besar, harga ayam dan telur ayam akan naik. Pada saat itu, harga pakan ayam juga ikut naik.

Setelah hari besar tadi, harga ayam dan telur akan turun kembali. Tapi anehnya, harga pakan tidak ikut turun melainkan tetap anteng di harga tinggi.

Kondisi inilah yang mencekik para peternak seperti saya, yang mana kami tak punya daya dan upaya untuk melawan itu. Mau beli pakan, mahal. Tidak beli pakan, ternak kita mau makan apa?

Itulah mengapa CPIN sebagai perusahaan pakan terbesar dan beberapa emiten pakan seperti MAIN dan JPFA selalu untung besar dari tahun ke tahun.

Apa hubungannya dengan CPRO? Beberapa tahun terakhir CPRO juga mulai mengalihkan usahanya menjadi berjualan pakan udang dan ikan, alih-alih berjualan udang itu sendiri.

Anda bisa melihat-lihat lini bisnis CPRO melalui website mereka disini. Anda akan lihat CPRO nampak semakin fokus menggarap sektor pakan udang, ikan, dan hewan-hewan peliharaan lain, yang mana sekali lagi memang itulah keahlian Keluarga Jiaravanon dan penerusnya.

Dengan pemegang saham baru yang sangat dominan, kita akan melihat apakah CPRO bisa mengelola pertemuan antara keahlian mereka dan potensi usahanya ini dengan baik atau tidak.

Baca juga: Alokasi Investasi Saya Setiap Bulan

Harga Wajar Saham CPRO

Saat saya menulis artikel ini, harga CPRO adalah Rp 86 yang mana itu mencermikan PBV 1,8 kali.

Harga wajarnya berapa? Agak sulit menukur berapa harga yang tepat mengingat CPRO membukukan keuntungan baru setahun terakhir.

Namun untuk saat ini saya suka memperbandingkan harga IPO yaitu Rp 110, harga untuk PBV 2 yaitu Rp 94, dan harga psikologis di Rp 100.

Saya pikir nilai wajar saham CPRO akan berada disekitaran itu, 94 sampai 100. Bahkan jika laporan keuangannya kembali bagus di 2022 ini, tidak sulit rasanya bagi CPRO untuk naik minimal di harga IPO-nya.

Well, lalu apakah saya akan masuk di harga Rp 86 sekarang? Belum.

Melihat kondisi market saat ini, dimana masih euforia saham batubara, nikel, dan komoditi yang terdampak dari invasi Rusia-Ukraina, saya merasa CPRO dan saham-saham pakan ternak lain masih akan koreksi dulu.

Saya menunggu saja di harga Rp 70, syukur-syukur bisa dapat di Rp 65. Apakah bisa koreksi sampai kembali ke dasar di harga Rp 50 lagi? Saya rasa agak sulit.

Jika Anda beruntung dan berhasil mendapatkan CPRO di harga Rp 65, lalu Anda sabar menunggu sampai naik di Rp 100, maka Anda sudah cuan lebih dari 50%. Mantap bukan?

Baca juga: Prospek Saham PPGL, Calon Multibagger

Penutup

Itulah pendapat saya tentang prospek saham CPRO, kondisi perusahaan, dan perkiraan harga wajarnya. Saham ini saat ini sudah masuk dalam watchlist saya.

Saham pakan bagi saya menarik di negara kita yang punya basis peternakan yang amat kuat. Jika manajemen CPRO bisa makin berbenah, Anda bisa mulai memantau saham ini untuk menambah portofolio Anda.

Disclaimer: Uang-uang Anda, untung nikmati sendiri, rugi juga tanggung sendiri. Jangan pernah menggantungkan nasib dari opini orang lain. Do your own research and be a smart investor!

Diskusi

error: Content is protected !!