Lompat ke konten
Home » Pengalaman Investasi Rumah KPR

Pengalaman Investasi Rumah KPR

Bagaimana pandangan Anda tentang membeli sebuah rumah dengan KPR? Apakah memang bisa menguntungkan dari sudut pandang investor? Ini pengalaman investasi rumah KPR yang saat ini saya lalui.

Fyi, saya sebenarnya adalah tipe orang yang sangat menghindari utang, terlebih utang berbunga. Saya selalu berusaha agar sebisa mungkin saya membeli apapun secara cash. Dan memang sampai tahun lalu saya selalu berhasil.

Saya sudah membeli dua unit mobil. Kedua mobil tersebut adalah mobil bekas dan keduanya saya beli secara cash.

Mengapa saya suka membeli mobil bekas? Simpel. Uang saya tidak cukup untuk membeli mobil baru, dan saya tidak mau berutang. Makanya saya beli mobil bekas saja.

Nah, akhirnya saya memutuskan untuk melanggar prinsip saya tentang utang tahun lalu, dengan membeli sebuah rumah secara KPR di Kota Makassar.

Baca juga: Pengalaman Investasi Emas Antam Online

Pertimbangan Saya Membeli Rumah KPR

Saya sebenarnya tidak berencana untuk menetap secara permanen di Kota Makassar. Sebab impian saya untuk jangka panjang adalah menetap di kampung halaman saya di Sulawesi Barat, berkumpul bersama sebagian besar keluarga saya, dan juga keluarga istri disana.

Makassar bagi saya adalah kota perjuangan. Tempat saya dan istri dulu kuliah, tempat membangun banyak relasi, dan tempat mondar mandir selama bertahun-tahun untuk urusan pekerjaan. Adik saya juga saat ini masih kuliah di Makassar.

As you know, Makassar adalah kota terbesar ke 3 di Indonesia sekaligus kota paling ramai sedaratan Sulawesi. Seperti Jakarta di tanah Jawa, Makassar adalah Jakarta-nya tanah Sulawesi.

Secara spesifik, berikut ini pertimbangan saya membeli rumah KPR di Makassar:

  1. Untuk jangka pendek (1-5 tahun), keluarga saya butuh tempat tinggal di Makassar, sebelum pulang dan menetap di Sulawesi Barat.
  2. Adik saya sedang kuliah di Makassar. Daripada saya mengontrak rumah setiap bulan untuk dia tinggal, yang mana biaya kontrak rumah juga lumayan mahal, maka opsi mencicil rumah KPR cukup masuk akal.
  3. Makassar adalah kota besar. Kenaikan harga properti di Makassar selalu konsisten dari tahun ke tahun. Saya berencana menjual kembali rumah tersebut setelah adik saya lulus kuliah.

Lalu mengapa saya tidak bayar cash? Mengapa harus KPR?

  1. Tabungan saya tidak cukup untuk membayar cash rumah tersebut.
  2. Menurut saya, uang cash yang saya miliki akan lebih menguntungkan jika digunakan untuk menghasilkan profit yang lebih besar daripada bunga KPR.

Persyaratan Pengajuan KPR Rumah

Seperti kata orang, proses pengajuan KPR ternyata memang ribet. Meski Anda sudah memiliki uang untuk Down Payment (DP), dan sanggup untuk membayar cicilan bulanan, Anda tidak serta merta bisa langsung deal membeli sebuah rumah secara KPR.

Ini adalah pengalaman investasi rumah KPR pertama kali bagi saya. Adapun urutan pengajuan KPR saya sebagai berikut:

  1. Membayar Uang Tanda Jadi
  2. Menyerahkan Dokumen Pribadi ke Developer
  3. Menunggu Verifikasi BI Checking
  4. Menerima Tawaran KPR dari Bank
  5. Menyeleksi dan memilih KPR
  6. Menyerakan Dokumen ke Bank
  7. Menunggu Verifikasi Bank
  8. Membayar Biaya Notaris
  9. Menandatangani Akad KPR
  10. Finishing Rumah
  11. Serah Terimah Rumah

Sejak habis membayar uang tanda jadi di nomor satu, saya membutuhkan waktu selama kurang lebih dua bulan untuk sampai ke nomor sebelas yaitu serah terima rumah. Hehe

Saya melewati proses pengajuan KPR dengan sabar, dibantu oleh pihak developer. Saya berkomunikasi sendiri dengan beberapa bank penyedia KPR, memilih notaris, dll.

Baca juga: Pengalaman Investasi Reksadana di Bibit

Perhitungan Investasi Rumah KPR

Properti secara historis selalu dan akan selalu menjadi investasi yang menguntungkan. Anda bisa membaca datanya dimana-mana, salah satunya disini. Di kota-kota besar, pertumbuhan properti mencapai 15-20 % pertahun.

Ada dua alasan simpel mengapa investasi properti akan selalu naik. Pertama, jumlah penduduk terus bertambah. Anda bisa mengecek statistik pertumbuhan penduduk Indonesia. Angkanya tidak pernah menurun. Artinya, permintaan properti akan terus naik.

Alasan kedua, luas tanah untuk pemukiman semakin berkurang. Perkembangan industri mengharuskan penggunaan lahan yang makin luas. Akibatnya, tanah yang bisa dijadikan pemukiman makin menyempit.

Sesuai dengan prinsip ekonomi, jika permintaan semakin banyak dan barang yang tersedia semakin sedikit, maka harga akan naik kan?

Well, bagaimana dengan investasi rumah KPR saya di Kota Makassar?

Harga pembelian rumah saya adalah Rp 431.700.000,- pada Juni 2021, dimana sebagian saya bayar dengan down payment dan sisanya dengan KPR. Lokasinya strategis dan menurut saya kawasan itu memiliki prospek bagus.

Makassar adalah salah satu kota terbesar di Indonesia. Jika saya beruntung bisa mendapatkan pertumbuhan investasi 15% saja pertahun, maka itu sudah jauh mengalahkan suku bunga KPR saya yang saat ini berkisar 6,5% pertahun.

Dan kabar baiknya begini. Rumah saya ada di nomor 24. Kebetulan, di nomor 20 adalah satu unit rumah yang sama persis dengan rumah saya yang saat ini belum laku terjual oleh developer.

Tahukah Anda berapa harga jual rumah tersebut saat ini? Angkanya Rp 507.000.000,-

Harga itu sudah naik sekitar 17 % dari harga saat saya membeli rumah yang sama, dimana itu hanya dalam kurun waktu sekitar 8 bulan saja.

Penutup

Itulah pengalaman investasi rumah KPR saya di Kota Makassar. Meski nilainya mungkin tidak sebesar properti-properti mewah yang biasa kita lihat, namun saya senang membagikan pengalaman receh ini kepada Anda.

Saya sendiri sangat newbie dalam hal berinvestasi properti apalagi dengan cara KPR seperti ini? Apakah Anda mempunyai saran untuk rumah KPR saya ini?

Ataukah Anda sendiri punya pengalaman membeli properti secara KPR? Ceritakan dengan santai di kolom komentar ya.

Happy investing !

DiskusiBatalkan balasan

error: Content is protected !!
Exit mobile version