Investasi reksadana online secara legal di atur dalam perundang-undangan. Menurut UU Pasar Modal No 8 Tahun 1995, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari investor untuk selanjutnya diinvestasikan ke dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Manajer investasi atau fund manager yang mengumpulkan dana bertugas mengatur investasi dan memberikan laporan kepada investor.
Secara sederhana, kita menyerahkan modal kepada manajer investasi melalui perantara bank penjamin, lalu manajer investasi tadi membelanjakan modal kita pada produk keuangan yang sesuai dengan reksadana yang kita pilih.
Sebagai investor, kita mendapatkan keuntungan dan juga menanggung resiko atas langkah investasi yang di lakukan oleh manajer investasi.
Anyway, menurut Anda bagaimana penulisan kata โreksadanaโ yang benar? Reksadana atau reksa dana? Di sambung atau di pisah?
Secara etimologi, menurut KBBI reksadana adalah dua kata terpisah. Reksa berarti polisi atau penjaga sedangkan dana identik dengan uang atau modal.
Saya tidak menemukan pedoman yang jelas mengenai cara penulisan reksadana yang benar. Di website BEI, reksadana dituliskan dengan kata terpisah: reksa dana.
Berhubung saya sudah kebiasaan menulis โreksadanaโ dengan kata di sambung, maka selanjutnya akan tetap begitu saja ya.
Daftar Isi
Keunggulan Reksadana Dibandingkan Deposito
Sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini masih memilih tabungan deposito sebagai tumpuan investasi ataupun sekedar menyimpan dana.
Sebuah survey konsumen yang di lakukan oleh Bank Indonesia pada tahun 2020 menunjukkan bahwa 49% responden memilih berinvestasi di deposito dibandingkan dengan instrumen investasi lain.
22 % responden memilih investasi properti, dan sebagian kecil sisanya memilih investasi lain seperti saham, reksadana, dan P2P lending.
Menurut saya, ini hanya dampak dari kurangnya edukasi saja. Mengapa? Sebab dengan resiko yang sama rendahnya dengan deposito, reksadana memiliki beberapa keunggulan berikut ini.
1. Potensi Keuntungan Lebih Besar
Untuk perbandingan, deposito bisa diperbandingkan dengan reksadana pasar uang, sebab sama-sama memiliki resiko yang rendah.
Dari sisi keuntungan, lebih untung mana deposito atau reksadana pasar uang?
Pada Laporan Harian Bank Umum (LBHU) Bank Indonesia, April 2021, bunga deposito tertinggi adalah 4,88% pada tenor 12 bulan.
Bagaimana dengan reksadana pasar uang?
Saya mengambil sampel pada tiga reksadana pasar uang dengan keuntungan rata-rata tahunan tertinggi di salah satu aplikasi reksadana. Nilainya, 5,28%, 5,21%, dan 4,79%.
Dari data tersebut, nampak bahwa reksadana pasar uang memberikan keuntungan investasi yang lebih baik daripada deposito
2. Bebas Pajak
Keuntungan deposito di peroleh dari bunga bank, dimana bunga bank adalah objek pajak yang tentunya dikenakan pajak.
Sementara itu, keuntungan reksadana tidak tergolong ke dalam objek pajak, sehingga Anda tidak perlu membayar pajak sepeserpun. Dengan demikian, keuntungan reksadana Anda bisa lebih optimal.
3. Modal Kecil
Untuk membuka tabungan deposito, biasanya ada nilai minimum dari tiap-tiap bank dan biasanya nilainya besar. Ada yang 5 juta, 8 juta, atau 10 juta.
Sedangkan untuk membeli reksadana, bisa Anda mulai dengan uang hanya 50 ribu. Cukup receh bukan?
4. Jangka Waktu Fleksibel
Deposito adalah tabungan berjangka. Saat membuka tabungan deposito, Anda tentunya membuat perjanjian jangka waktu dengan pihak bank. Ada yang jangka waktunya 6 bulan, 1 tahun, 3 tahun, dll.
Jika Anda menarik dana investasi sebelum jangka waktu tadi, maka Anda akan mendapatkan denda.
Di reksadana, Anda bisa menarik dana investasi Anda kapan saja, tanpa terikat kontrak jangka waktu.
Itulah beberapa keunggulan reksadana dari pada deposito. Menurut saya, jika masyarakat mendapatkan edukasi dengan baik maka akan lebih banyak investor yang memilih reksadana dari pada deposito.
Reksadana ada macam-macam jenisnya dan berbeda-beda resiko maupun potensi keuntungannya. Dengan demikian, penting bagi Anda untuk menyesuaikan pilihan reksadana dengan kebutuhan dan profil resiko Anda.
Apa itu Profil Resiko?
Profil resiko adalah level psikologi seorang investor untuk mentoleransi resiko suatu investasi. Level resiko setiap orang berbeda-beda.
1. Profil Resiko Konservatif
Jika Anda lebih menyukai instrumen investasi dengan risiko dan fluktuasi yang rendah, maka Anda termasuk ke dalam kategori profil risiko konservatif.
Instrumen investasi yang cocok bagi profil resiko konservatif di antaranya deposito, reksa dana pasar uang, dan obligasi yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
2. Profil Resiko Moderat
Jika Anda sudah mulai berani mengambil intrumen investasi yang memiliki risiko lebih besar demi potensi keuntungan yang lebih tinggi, maka ada termasuk ke dalam kategori profil resiko moderat.
Anda dapat memilih instrumen investasi seperti reksa dana pendapatan tetap, saham blue chip, ataupun reksadana campuran.
3. Profil Resiko Agresif
Jika Anda sudah tidak keberatan menerima risiko serta fluktuasi tinggi demi potensi hasil investasi yang baik di masa depan, maka Anda termasuk ke dalam kategori profil risiko agresif.
Instrumen investasi yang cocok bagi Anda di antaranya reksadana saham, saham, ataupun cryptocurrency.
4 Jenis Reksadana Paling Populer
Reksadana dibedakan berdasarkan pada produk keuangan mana reksadana tersebut ditempatkan. Berikut ini adalah jenis-jenis reksadana yang populer di kalangan investor.
1. Reksadana Pasar Uang (RDPU)
Reksadana pasar uang (RDPU) adalah reksadana yang investasinya di tempatkan 100% pada pasar uang. Misalnya deposito, obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sukuk, dll.
Tujuan dari RDPU adalah untuk menjaga likuiditas dan melindungi nilai investasi. Dari sisi resiko, RDPU memiliki tingkat resiko yang paling rendah sehingga cocok untuk investor dengan profil resiko konservatif.
2. Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT)
Reksadana pendapatan tetap (RDPT) adalah reksadana yang investasinya sebagian besar ditempatkan pada produk keuangan yang memberikan pendapatan tetap. Misalnya obligasi dan sukuk.
Sesuai namanya, RDPT bertujuan untuk melindungi nilai investasi serta mendapatkan keuntungan tetap. Reksadana ini cocok untuk investor dengan profil resiko moderat sampai agresif.
3. Reksadana Saham
Reksadana saham adalah reksadana yang investasinya ditempatkan pada produk keuangan berupa saham.
Karena sifat volatilitas saham yang tinggi, maka reksadana saham tergolong instrumen investasi beresiko tinggi. Reksadana ini hanya cocok untuk investor dengan profil resiko agresif.
Anda yang memiliki profil resiko konservatif, jangan masuk ke reksadana saham ya. Jangan sampai di malam hari Anda tidak bisa tidur nyenyak memikirkan aset Anda. Hehe
Apakah Anda pernah mendengar istilah reksadana index? Apa itu reksadana index?
Reksadana index adalah reksadana saham yang pilihan sahamnya mengikuti index tertentu di bursa efek.
Seiring dengan resikonya yang lebih tinggi, reksadana saham juga menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar. Anda bisa mengambil reksadana saham jika tujuan Anda adalah untuk mendapatkan keuntungan.
4. Reksadana Campuran
Sesuai namanya, reksadana campuran adalah reksadana yang investasinya ditempatkan secara campuran antara beberapa produk keuangan.
Isinya bisa berupa saham, obligasi, deposito, sukuk dalam satu produk reksadana. Anda bisa memilih, mau yang dominan di saham, dominan di obligasi, atau dominan di deposito. Tentunya sesuai dengan profil resiko Anda.
Selain keempat jenis reksadana yang populer diatas, kita juga mengenal reksadana yang lain. Ada reksadana terproteksi, reksadana syariah, dan Exchange Trade Fund (ETF). Namun reksadana ini tidak umum digunakan investor ritel perorangan.
5 Aplikasi Investasi Reksadana Online
Reksadana adalah investasi yang biasanya dijalankan oleh broker atau perusahaan sekuritas, sama dengan investasi saham. Maka jika Anda telah memiliki akun di salah satu sekuritas, maka biasanya Anda pun sudah bisa membeli reksadana melalui sekuritas tersebut.
Seiring dengan kemajuan teknologi, produk reksadana kini tidak hanya bisa dibeli melalui perusahaan sekuritas. Beberapa aplikasi memungkinkan Anda untuk membeli reksadana dengan mudah secara online.
Bahkan beberapa marketplace yang awalnya berjualan produk fisik, kini sudah menyediakan akses investasi reksadana online.
Nah, berikut ini 5 aplikasi terbaik untuk Anda membeli reksadana secara online dan bisa dilakukan dari rumah.
1. Bibit
Bibit adalah aplikasi investasi reksadana online yang memiliki banyak pengguna aktif. Salah satu fitur Bibit yang terkenal adalah Robo Advisor, dimana Bibit dapat merekomendasikan produk reksadana yang tepat sesuai dengan profil resiko investor.
Saya sendiri adalah pengguna Bibit. Rekan-rekan pembaca yang ingin membuka akun di Bibit, boleh menggunakan kode referral saya: fachrulhyd. Dengan memasukkan kode referral tersebut, Anda akan mendapatkan komisi sebesar Rp. 25.000 saat pembelian reksadana pertama kali. Lumayan kan?
Bagaimana cara investasi reksadana online di Bibit? Mudah saja. Tinggal download aplikasinya melalui ponsel Anda dan ikuti step by step registrasi.
2. Bareksa
Bersaing ketat dengan Bibit, Bareksa adalah aplikasi investasi reksadana online yang juga menawarkan fitur-fitur unggulan dan memiliki banyak pengguna di Indonesia. Bareksa memiliki tampilan aplikasi yang fresh dan user friendly.
3. Tokopedia
Tokopedia adalah satu dari dua marketplace pemimpin pasar online di Indonesia dan mencatatkan jutaan transaksi setiap hari. Belakangan, Tokopedia juga menyediakan fitur pembelian reksadana online.
4. Tanamduit
Tanamduit adalah aplikasi investasi online yang cukup besar dan juga memiliki banyak pengguna. Saya belum pernah menggunakan Tanamduit, namun jika melihat prestasi-prestasi yang berhasil diraih, maka Tanamduit bisa digolongkan sebagai salah satu aplikasi reksadana yang akan makin berkembang.
5. Perusahaan Sekuritas
Perusahaan sekuritas sudah sejak dulu menyediakan fasilitas investasi reksadana. Jadi jika Anda sudah memiliki akun di salah satu sekuritas, maka Andapun sudah bisa membeli reksadana.
Baca juga: Value Investing, Strategi Investasi Saham Paling Santai dan Cuan
5 Jurus Optimalkan Investasi Reksadana Online
Selayaknya instrumen investasi lain, reksadana juga membutuhkan strategi dan jurus-jurus yang jitu agar menguntungkan dan dapat membantu kita mencapai rencana finansial. Nah, berikut ini beberapa jurus ampuh yang bisa Anda terapkan.
1. Tetapkan Tujuan dan Target Keuangan
Menurut saya, jurus pertama untuk memaksimalkan investasi reksadana adalah menetapkan tujuan dan target keuangan yang ingin Anda capai sebelum membeli.
Mengapa? Sebab dengan tujuan dan target keuangan yang jelas, akan memandu Anda pada pilihan lain seperti menentukan jangka waktu investasi, dan pilihan reksadana yang sesuai.
2. Pilih Reksadana yang Tepat
Setelah menetapkan target dan tujuan keuangan dengan detail, jurus berikutnya yang tak kalah penting adalah memilih produk reksadana yang tepat.
Pastikan reksadana yang Anda pilih di kelola oleh manajer yang kompeten, terpercaya, dan memiliki track record yang konsisten.
Bagaimana cara mengetahui performa sebuah manajer investasi? Ada tiga indikator yang bisa di baca oleh investor yaitu:
A. AUM (Asset Under Management)
AUM adalah ukuran jumlah dana total yang di kelola oleh suatu manajer investasi. Semakin besar AUM, menandakan semakin tinggi kepercayaan masyarakat terhadap manajer investasi tersebut.
B. CAGR (Compound Annual Growth Rate)
CAGR adalah tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan suatu reksadana dalam jangka waktu tertentu. Semakin besar CAGR menandakan semakin bagus kinerja reksadana pada jangka waktu di pilih.
C. Max Drawdown
Max drawdown adalah besar penurunan maksimal suatu reksadana dari titik puncak ke titik yang rendah sampai tercapai puncak yang baru selama jangka waktu tertentu. Nilai max drawdown bisa digunakan sebagai indikator resiko sebuah produk reksadana.
D. Expense Ratio
Expense ratio adalah angka yang menunjukkan besar biaya yang digunakan oleh manajer investasi dalam mengelola aset kelolaannya. Semakin kecil expense ratio artinya semakin efektif suatu manajer investasi. Penting bagi investor untuk memilih reksadana dengan expense ratio yang kecil.
3. Tambah Aset Secara Konsisten
Jurus ketiga agar reksadana menguntungkan adalah menambah jumlah aset secara konsisten.
Tentukan target berapa dana yang akan Anda tambahkan ke dalam reksadana Anda setiap periode waktu. Misalkan sekali sebulan sehabis gajian. Lebih bagus lagi jika nominal yang Anda tambahkan semakin bertambah setiap bulan.
Untuk reksadana saham, pelajari titik-titik pembelian yang tepat agar mendapatkan harga yang murah. Namun untuk reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, menurut saya boleh Anda beli kapan saja.
4. Tingkatkan Income
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, agar bisa menambahkan asset secara konsisten, Anda harus memiliki penghasilan yang tidak kalah konsisten.
Jadilah investor yang selalu haus untuk terus menambah penghasilan. Pelajari skil-skil baru, dan dapatkan uang tambahan dari beberapa sumber.
Jangan menggantungkan hidup hanya dari satu sumber penghasilan. Dengan penghasilan yang makin besar, maka Anda akan leluasa menambah aset reksadana Anda menjadi semakin besar.
5. Dapakan Income dari Referral
Jurus terakhir agar reksadana menguntungkan adalah dengan memaksimalkan fitur referral dari aplikasi reksadana.
Saat ini, reksadana online yang tersedia di beberapa aplikasi umumnya menyediakan fitur referral, dimana jika Anda merekomendasikan suatu aplikasi reksadana ke teman Anda lalu teman Anda ikut memakai aplikasi tersebut, maka Anda akan mendapatkan komisi dan teman Anda juga mendapatkan komisi. Sama-sama untung.
Sebagian investor reksadana tidak memperhatikan hal ini karena nilai komisinya tidak seberapa. Namun saya melihat ini sebagai peluang untuk mendapatkan income tambahan. Semakin banyak referral kita digunakan oleh pendaftar baru, semakin besar pula komisi yg kita dapatkan.
Bagaimana cara promosinya? Tidak sulit. Anda hanya perlu mengedukasi lingkungan Anda tentang keunggulan investasi di reksadana di banding hanya menyimpan uang di tabungan konvensional.
Jika teman-teman Anda sudah paham, saya yakin mereka akan tertarik lalu Anda dengan mudah menawarkan referral Anda.
Baca juga:
Penutup
Demikian ulasan saya tentang investasi reksadana online beserta jurus-jurus ampuh agar hasilnya menguntungkan.
Saya merekomendasikan reksadana bagi Anda sebagai salah satu instrumen untuk diversifikasi portofolio investasi. Terlebih bagi Anda yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengurus dana investasi Anda.
Di reksadana, dana Anda akan di kelola oleh manajer investasi profesional yang telah berpengalaman di bidangnya. Dengan begitu, Anda bisa berleha-leha atau mengerjakan rutinitas Anda sehari-hari sembari melihat investasi Anda bertumbuh.